Bagaimana cara mudah belajar matematika dan hafalan ? Seminar Smart Edu dengan dr. Hendrik penemu metode cara berhitung cepat
Di era teknologi yang makin maju membuat masyarakat lebih mudah mengakses segala yang diinginkan, mulai dari informasi hingga hiburan, karenanya tak sedikit para pelajar keasyikan dan malas belajar.
Dr Hendrik dari Smart Edu, mengemukakan begitu sulitnya orangtua menyuruh putra-putrinya untuk belajar, sebab kata orangtua anak asyik dengan gadget. Selain itu, bermain game, nonton TV, internetan dan lainnya.
Menurut, Hendrik dari semua penyebab itu tidak satu pun terbukti penyebab utama anak malas belajar. Pasalnya, jika anak dilarang juga tidak membuat anak rajin belajar sehingga ada baiknya tidak dilarang akan tetapi dibatasi sehingga tidak berlebihan.
“Jika kita menemui masalah, maka yang pertama kita lakukan adalah mencari penyebabnya. Ternyata, penyebab utama anak malas belajar adalah karena psikologinya, yaitu mata pelajaran dianggap sulit sehingga malas, seperti pelajaran matematika,” ucapnya saat mengisi seminar di Aula Sekolah Raflesia Depok, Rabu (24/5/2017).
Lebih lanjut Hendrik, mengatakan bagaimana dunia pendidikan menyenangkan sehingga para siswa selalu ceria terus bersemangat untuk belajar?
Agar anak senang belajar, ucapnya, dibutuhkan metoda yang tepat sehingga anak tidak menganggap satu pun pelajaran di sekolah sulit, justru menantang untuk dipelajari. Seperti, pelajaran matematika yang tidak harus dihafalkan semua rumus-rumusnya tapi dimengerti.
“Seringkali anak menghafal rumus sehingga begitu banyak rumus yang harus dihafal anak jadi malas dan menganggap sulit, padahal kalau dimengerti caranya, belajar matematika sederhana dan sangat mudah,” ujar Hendrik.
Ketua Yayasan Raflesia, Benny Novico Zani, mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan seminar yang sangat dibutuhkab oleh siswa dan orangtua. Benny, menuturkan bahwa semua anak pada dasarnya bisa pintar, cerdas dan hebat jika mereka mengetahui cara belajar yang baik..
“Dengan mengetahui cara belajar yang baik membuat anak termotivasi untuk belajar dan menjadi anak yang cerdas dan pandai,” tuturnya.
Ketua Panitia Seminar Smart Education (Smart Edu) Syilvana Syah, menjelaskan tujuan diadakan seminar adalah memberikan kemudahan belajar bagi para siswa untuk menyelesaikan soal dan menghafal dengan cepat sehingga akan menjadikan para siswa yang smart.
“Kegiatan seminar ini berkaitan dengan jelang puasa Ramadhan 1438 H, makanya kita undang anak-anak yatim dan dhuafa ikut seminar bersama peserta umum lain. Dan akan terus kita adakan seminar ini di sejumlah tempat di Kota Depok,” katanya.
Tenny Rahayu (30), salah seorang peserta seminar, mengaku senang dapat mengikuti seminar Parenting Smart Edu. Bagi dirinya, dengan mengikuti seminar menjadi tahu cara berfikir logika sehingga sebagai bekal memberikan pendidikan pada anak.
“Seminar ini bagus. Ikut seminar dengan biaya Rp100 ribu tidak rugi, sebab banyak manfaatnya. Saya berharap seminar ini diadakan berkelanjutan dengan materi yang lebih sistematis. Ini baru awal sehingga bisa dilanjutkan lebih dalam dan detil lagi,” harap wanita yang anaknya mau masuk SD tinggal di Depok Timur.
Seminar Smart Edu diikuti ratusan peserta, baik anak-anak dan orangtua mereka sangat antusias menyimak dan mengikuti latihan mengerjakan soal-soal matematika dengan cara mudah dan cepat.